Dalam menghadapi fluktuasi pasokan kelapa, perusahaan harus bisa melakukan tindakan yang efektif dan efisien. Termasuk bila terjadi lonjakan kiriman kelapa secara tiba-tiba, setelah sebelumnya sepi pasokan. “Perusahaan harus bisa beradaptasi dengan cepat, termasuk jika diperlukan penambahan tenaga kerja, untuk mengimbangi tingginya serapan kelapa, sehingga bisa diproduksi dan tidak terbengkalai,”lanjut Ginting.
Bila terjadi peningkatan pasokan kelapa, terutama jelang Ramadhan dan Lebaran, perusahaan bisa saja mengambil tindakan jangka pendek, termasuk melakukan rekruitasi tenaga kerja waktu tertentu (bulanan). Pada kondisi ini, maka rekruitasi akan dilakukan oleh Sambu Group langsung, tanpa melibatkan perusahaan alih daya. “Ini merupakan solusi jangka pendek dan sementara, termasuk menawarkan kembali (pemanggilan) kepada tenaga kerja yang sebelumnya telah di PHK jika diperlukan,”jelas Ginting.
Keputusan untuk tetap beroperasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama dalam upaya membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Serta keberlangsungan rantai pasok kelapa lainnya.
“Kita tentu berharap kondisi sulit ini bisa segera berlalu dan pasokan kelapa bisa segera kembali normal. Sehingga kami dapat kembali menyerap tenaga kerja seperti sediakala, dan perusahaan sebagai industri padat karya, bisa memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan daerah dan ekosistem kelapa Indonesia,” tutup A Ginting.
Komentar